Kasus Driver Ojol Tendang Calon Penumpang, Grab: Sudah Putus Kemitraan dan Masuk Daftar Hitam
- admin
- 0
Grab Indonesia menanggapi insiden kekerasan yang dilakukan mitra pengemudi GrabBike di Bandung. Peristiwa tersebut menjadi , pasalnya terekam kamera dan videonya disebarkan di media sosial, WhatsApp. Tak terima dengan perlakuan sang driver, wanita bernama Anoy Roz pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Purnawarman, depan Gedung (BEC) Kota Bandung, Selasa, 8 November 2022. Dalam video tersebut Anoy Roz, yang menggunakan jaket abu abu dan celana merah, ditendang di bagian perut, setelah keduanya sempat cekcok. Director of West Indonesia, Grab Indonesia , mengatakan proses investigasi internal telah rampung dan mitra pengemudi terkait mengakui melakukan tindakan kekerasan kepada calon penumpang dan menyesali tindakannya.
Richard Aditya menjelaskan, menurut mitra pengemudi, tindakan emosional ini dipicu oleh interaksi dan respons kurang etis yang diterima oleh driver saat berkoordinasi dengan calon penumpang. "Kami telah memutus kemitraan dan memasukkan mitra pengemudi terkait dalam daftar hitam (blacklist) karena mitra pengemudi terkait telah mengakui melakukan tindak kekerasan pada calon penumpang. Adapun mitra yang telah masuk dalam daftar hitam (blacklist) tidak akan lagi dapat bermitra dengan Grab Indonesia," ujar Richard dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022). Saat ini, Grab tengah berkoordinasi dengan pihak pihak yang terlibat untuk membantu memfasilitasi pertemuan antara calon penumpang dengan pengemudi atas nama pribadi yang bersangkutan.
Richard menjelaskan, pengemudi menyatakan bersedia untuk melakukan pertemuan secara tertutup, memohon maaf secara langsung, dan mengunggah permohonan maaf pada akun media sosial miliknya. Grab siap bekerja sama dengan pihak berwenang dan mendukung proses penyelidikan lebih lanjut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Keselamatan, keamanan, serta kenyamanan baik penumpang maupun mitra pengemudi merupakan prioritas utama Grab.
Grab tidak menolerir segala bentuk kekerasan dan akan selalu mengambil langkah tegas sesuai peraturan dan hukum yang berlaku. Anoy Roz menjelaskan jika saat itu ia terpaksa memesan ojek online karena ban motornya bocor. Ia memesan ojek online di pintu depan BEC dan dibantu satpam BEC agar tidak salah titik penjemputan.
"Pesan pertama kali dibantu pihak penjaga parkir BEC agar tidak salah titiknya." Anoy menceritakan jika ia sudah menunggu driver selama 15 menit dan driver kesulitan mencari titik lokasi penjemputan. Akhirnya ia membatalkan pesanan setelah mengkonfirmasi driver ojek online.
Setelah ia memesan dan mendapatkan driver pengganti, driver yang pertama datang dan menghampiri Anoy. Driver ojek online tersebut tidak terima pesanannya dibatalkan dan menendang Anoy. "Pas saya turun, dia mau pukul, tapi tidak kena dan berusaha menendang, saya hampir jatuh ke tengah jalan," jelasnya.
Anoy Roz merupakan seorang atlet binaragawati Indonesia yang berasal dari Kota Bandung. Ia kerapa mengikuti kejuaraan body contest. Anoy juga menjadi juara 3 katogori Woman Physique dan Best Body Perporm dalam kompetisi yang digelar di Surabaya pada Agustus 2022.
Sebelumnya, pada tahun 2017, Anoy Roz menjari juara 1 Miss Fitnes Physique se Asia Tenggara yang digelar di Batam. Wanita asal Bandung ini juga dikenal sebagai Private Fitness dan Personal Trainer. Ia juga merupakan Duta Club MMC Outsiders Indonesia.
Dalam video yang beredar, Anoy tidak melakukan perlawanan saat ditendang driver ojek online. Diketahui, Anoy merupakan atlet binaragawati dan memiliki kemampuan untuk melawan. Namun hal ini tidak dilakukan karena Anoy ingin kemampuannya bukan untuk hal kriminal.
"Saya melatih otot bukan untuk kriminal, tapi untuk prestasi," ungkapnya dikutip dari Kompas.com. Anoy mengaku akan terjadi hal fatal jika saat kejadian tersebut ia melakukan perlawanan. "Saya enggak mau terjadi hal hal yang tidak diinginkan karena saya tahu kekuatan saya," tambahnya.
Menurutnya perlawanan yang ia lakukan adalah dengan melaporkan driver ojek online. Ia berharap kasus ini dapat membuat driver ojek online jera dan tidak mengulang kesalahannya lagi. "Kalau (driver ojol) minta maaf, silakan, tapi hukum tetap berjalan," imbuhnya.